Friday, March 31, 2017

Ini yang Anak Perlukan dari Anda

Belum lama ini, saya sempat bertemu dan makan siang bersama dengan seorang sahabat. Sembari menikmati makan siang yang lezat, kami menghabiskan waktu untuk berbincang-bincang mengenai banyak hal, mulai dari pekerjaan, keluarga, hingga kehidupan dunia anak-anak masa kini yang penuh dengan hingar-bingarnya teknologi.

Memang tentunya tidak dapat dipungkiri bahwa kemajuan teknologi membawa banyak kemudahan di berbagai bidang kehidupan, termasuk dapat menunjang kemajuan pendidikan anak, jika dikembangkan dengan benar.  

Namun jika ditinjau kembali dengan seksama, bisa mulai pahami bahwa perkembangan dunia teknologi yang sangat cepat, juga membawa dampak bagi perkembangan anak. Secara spesifik jika membahas maraknya penggunaan gawai pada anak di usia dini  Dengan kata lain, anak-anak yang hidup di generasi sekarang ini, sedikit banyak dikondisikan sebagai korban dari teknologi. Ironisnya justru oleh orang tua mereka sendiri. Maksudnya korban? Ya, korban teknologi dari aspek pola perkembangan anak, baik secara fisik maupun secara psikis. 

Mungkin Anda mulai berpikir apa relevansinya, tidak apa, karena hal inilah yang akan kita bahas lebih jauh setelah ini. 

Belum lama ini, saya pernah membaca sebuah artikel, yang membeberkan tentang hasil observasi terhadap anak-anak yang intensitas keakraban dengan gawai cukup tinggi dalam masa pertumbuhannya, sejak usia dini. Dikatakan bahwa sebagian besar dari populasi anak-anak tersebut, secara konsisten, mengalami gangguan perkembangan terhadap kemampuan motoris dan/ atau kinestetisnya.  

Selain artikel diatas, saya juga pernah membaca tentang sebuah survey yang menunjukkan bahwa anak-anak pada generasi sekarang ini, secara mayoritas mulai memerlukan bantuan kacamata lebih awal dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Hal ini karena dampak dari cahaya layar gawai pada mata anak-anak.  

Dari perspektif teknologi pikiran, penggunaan gawai yang intensif juga mempengaruhi Pikiran Bawah Sadar (PBS), dimana anak-anak generasi sekarang pada umumnya mempunyai kecenderungan perilaku yang maunya serba instan. Kok bisa ya? Tentu bisa, hal ini disebabkan karena anak-anak dapat melakukan apapun melalui gawai dengan mudah dan cepat.  

Penjelasan dari sisi neurosain dan medis dapat ditinjau dalam hubungannya faktor hormon. Hormon endorphin adalah hormon yang dihasilkan ketika manusia mengalami perasaan bahagia, oleh sebab itu hormon ini juga sering disebut sebagai hormon kebahagiaan. Dalam hubungannya dengan gawai, hormon ini terlalu sering dihasilkan bersamaan dengan perasaan senang (/bahagia) saat anak-anak memenangkan permainan (/games) dalam gawai dengan begitu mudahnya. 

Kombinasi dari kedua hal inilah yang kemudian memicu anak menganggap semua hal mudah dan cepat, dan terciptalah generasi instan seperti saya sebut diatas.  

Saya tidak akan berbicara lebih jauh lagi mengenai hal ini, namun jika Anda jeli dan konsisten mengamati fenomena ini, Anda akan semakin mudah menemukan banyak lagi simtom/ gejala serupa sehubungan dampak gawai pada anak.  

Mungkin Anda mau bilang, “Ahh.. kan anak saya gak tiap saat dikasih gawai”. Bagus, jika Anda sudah melakukan hal itu artinya Anda sudah mulai pahami efek buruk darigawai bagi anak Anda, dan artinya Anda sudah melakukan hal yang benar. 

Nah, dari tadi kita membahas dari sisi anak, bagaimana dari sisi orang tua? Ternyata orang tua juga tidak mau kalah dengan anaknya. Coba perhatikan tak sedikit keluarga yang sedang makan bersama di pusat perbelanjaan, tapi masing-masing sibuk dengan gawainya. Padahal momen kebersamaan seperti itu sangat penting membangun kedekatan emosional sekaligus waktu yang paling bagus untuk mengisi tangki kasih sayang anak.  

Tahukah Anda? Dari ruang terapi, kami menemukan ternyata banyak sekali akar masalah dari suatu ‘masalah’ pada anak, mulai dari prestasi yang menurun hingga narkoba, dapat disebabkan hanya karena kurangnya kedekatan emosional antara anak dengan orang tua.  

Sekarang saya percaya Anda sudah mulai mengerti bahwa inilah saatnya berikan yang terbaik dari Anda untuk anak Anda. Ini bukanlah hanya dengan memberikan gawai terkini yang mampu anda beli, ini adalah waktu berkualitas yang penuh dengan kasih, pengalaman personal dan hubungan emosional yang mendalam dengan anak Anda. Demikianlah kenyataannya.

Selengkapnya : http://m.kompasiana.com/ronykustendro/ini-yang-anak-anak-perlukan-dari-orang-tua-mereka_58dbe5fd5193734f33f199d6