Friday, July 8, 2016

Cara Bekerja Pikiran

Siang ini saya menyempatkan diri bertemu dengan seorang sahabat lama dan berbincang mengenai banyak hal...

Salah satu hal yang menarik selama perbincangan tersebut adalah saat kami membahas mengenai bagaimana kita memandang kehidupan dan meresponse terhadapnya...

Sahabat saya menanyakan mengapa ada temannya yang merasa selalu saja ada perasaan tidak nyaman, gelisah, kuatir, takut dan cemas, ketika berhadapan dengan orang lain, bahkan sering membuatnya kehabisan kata-kata dan tidak mampu membuat keputusan yang baik bagi dirinya sendiri?


Saya menerangkan bahwa dari perspektif teknologi pikiran, Pikiran Sadar (PS) bekerja dengan memandang dan meresponse suatu kejadian berdasarkan program yang tertanam dalam Pikiran Bawah Sadar (PBS), yang ternyata memang menguasai sebagian besar pikiran manusia (*)...


Dengan demikian, fenomena seperti ditanyakan sahabat saya adalah sebuah gambaran yang menjelaskan teori tersebut. Perasaan tidak nyaman, gelisah, kuatir, takut dan cemas tersebut adalah gejala (/symptom) yang ditunjukkan oleh PBS karena suatu pemicu (/trigger) yang dialaminya, misalnya ketika berhadapan dengan seseorang dengan figur tertentu. Dengan kata lain, mungkin saja ada suatu kondisi serupa di masa lalu yang menjadi pemicu, yang kemudian menghasilkan suatu response yang telah ter-program dalam PBS-nya ...


Saya teringat sebuah quote yang sangat tepat untuk menggambarkan penjelasan saya ini, demikian bunyinya:


Unless you learn to face your own shadows,
you will continue to see them in others,
because the world outside you,
is only a reflection of the world inside you...

Saat ini, saya yakin Anda dapat mulai mengerti sebuah pemahaman baru mengenai cara bekerja pikiran, ya kan...


(*) lihat artikel saya sebelumnya mengenai proporsi PS dan PBS 
http://ronykustendro.blogspot.co.id/2016/06/benarkah-itu-melulu-takdir.html






Nah, kemudian saya menyambung lebih jauh mengenai bagaimana kita dapat melakukan pemrograman ulang terhadap PBS.

Untuk dapat mengubah program dalam PBS tersebut, kita perlu kembali ke masa lalunya, saat pertama kali suatu kondisi itu terjadi, menemukan akar masalahnya dan kemudian melakukan restrukturisasi disana, dengan demikian program tersebut dapat dibenahi yang kemudian akan merubah pula cara pandang dan response terhadap suatu kejadian di masa kini...

‪#mindtechnology #hypnotherapy



Saturday, July 2, 2016

Menyikapi Masa Lalu

Baru saja saya membaca sebuah quote yang menggelitik, demikian bunyinya...
I am strong, because I've been weak...
I am fearless, because I've been afraid...
I am wise, because I've been foolish...
Sekilas quote ini tentunya benar adanya... dan memang benar adanya, jika Anda memahami dari perspektif Pikiran Sadar (PS)...


  • Mungkin Anda berpikir bahwa setiap kejadian dimasa lalu hanyalah kenangan dan sama sekali tidak mengganggu hidup dan kehidupan di masa kini...
  • Mungkin Anda berpikir bahwa setiap kejadian di masa lalu sama sekali tidak menimbulkan pengalaman traumatik yang secara emosional dapat membekas dan tertanam dalam memori...
  • Mungkin Anda berpikir bahwa setiap kejadian di masa lalu sama sekali tidak mempengaruhi bagaimana Anda memberikan response dan membuat keputusan yang kita buat dalam kehidupan di masa kini...


Pertanyaan saya... Benarkah demikian dan seberapa yakin Anda dengan hal itu?
Anda boleh mulai baca kembali quote tadi dan ambillah waktu sejenak untuk merenungkannya kembali...

Pernahkah Anda memikirkan bahwa dari perspektif Pikiran Bawah Sadar (PBS), ternyata setiap pengalaman traumatik dan emosional dimasa lalu, sekecil apapun itu... sangat mempengaruhi apa adanya Anda sekarang ini... Hal ini benar adanya sesuai beberapa kasus yang pernah saya tangani langsung maupun dari apa yang pernah saya lihat, dengar hingga saat ini...

Mulai dari kasus belum bisa punya anak, belum bisa menjalin hubungan dan menikah, belum bisa menahan nafsu makan, beberapa kasus psikosomatis seperti migrain berkepanjangan, nyeri punggung menahun... ataupun gangguan lainnya, ternyata semuanya bisa saja berawal dari pengalaman traumatik dan emosional dimasa lalu... Selama pengaruh itu membawa hidup dan kehidupan yang positif, tentunya tidak ada masalah... iya kan...

Namun ada juga beberapa orang yang merasa tidak punya masalah... pernahkan Anda sadari bahwa mungkin justru tidak ada masalah itu adalah masalah itu sendiri... Kebanyakan kita merasa kita mampu mengatasi masalah kita sendiri dengan menekannya sekuat tenaga... setiap perasaan itu muncul, tekan lagi... muncul lagi, tekan lagi... 

Untuk beberapa kasus ringan... pendekatan ini bisa saja dilakukan dan berharap waktu kan menyembuhkan segalanya... Namun untuk kasus dengan intensitas emosional yang tinggi... pendekatan ini justru bisa sangat berbahaya bagi kita...

Anda pasti pernah merebus air dengan teko ya... saat air mendidih ia akan berubah menjadi uap dengan tekanan yang tinggi... pada intensitas dan suhu tertentu, teko telah didesain untuk memberikan sinyal berupa bunyi agar Anda segera mematikan api, iya kan... Bayangkan jika uap ini adalah emosi Anda, apa yang terjadi dengan diri Anda jika Anda terus menutup dan menekannya?

Hmm... Anda mulai mengerti maksud saya kan... tekanan uap yang tinggi, dengan seiringnya waktu, akan mulai mencari jalan keluar dan/ atau bahkan bila mungkin akan mulai menekan seluruh dinding teko itu, benar ya... bayangkan jika teko itu adalah diri Anda...

Hal ini seperti PBS Anda, saat ada muatan emosional yang belum diselesaikan, ia akan memberikan sinyal kepada Anda, melalui symptom yang bisa berupa seperti kasus-kasus yang saya telah ungkapkan diatas... ini adalah sinyal bagi Anda untuk mengambil tindakan dan membereskan akar masalah yang berhubungan dengan emosi itu dengan tuntas...

Pertanyaannya bagaimana kemudian kita dapat melepaskan intensitas emosi yang tinggi itu dengan aman? Hypnotherapy mampu melakukan hal itu.

Hal tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: saat Anda dalam kondisi hipnosis, saraf yang bekerja adalah saraf parasimpatik, yang akan membuat detak jantung lebih lambat, tekanan darah turun, atau disebut dalam kondisi relaksasi, sehingga Anda lebih tenang ketika kita memproses pengalaman traumatik dan emosional itu untuk kemudian melepaskannya...

Jika kita kembali pada quote diawal... memang quote tersebut benar, dengan catatan kita telah mampu melihat dari dua perspektif yaitu PS dan PBS...

Anda tidak bisa mengubah masa lalu.. namun Anda diberikan kesempatan untuk mengubah cara pandang, cara meresponse dan cara merasakan serta cara Anda melihat pengalaman traumatik tersebut... saat Anda telah berhasil menghilangkan efek trauma dan menghilangkan perasaan yang menyertainya... saat itulah dikatakan Anda telah terbebas darinya dan quote itu menjadi benar secara utuh...

‪#mindtechnology #hypnotherapy

Mereka Memerlukan Anda

Beberapa waktu yang lalu saya mengikuti dan menyimak seminar parenting untuk orang tua dan guru yang dibawakan oleh Pak Adi W Gunawan di Sekolah Tzu Chi, PIK. Sungguh sangat menarik dan banyak sekali hal yang bisa dipelajari dalam seminar singkat ini, terutama salah satu topik yang membahas tentang Bahasa Kasih...

Apa sih Bahasa Kasih itu?

Mudah sekali untuk menjawabnya, bayangkan ketika handphone kesayangan Anda lowbatt, apa yang terjadi? Handphone Anda akan segera mengaktifkan fitur lowbatt, dimana pada saat itu ada banyak fungsi-fungsi yang segera dimatikan untuk menghemat baterai. Benar ya...

Sama halnya dengan anak-anak Anda, saat Baterai Kasih mereka kosong atau menipis, mereka akan mematikan fitur-fitur andalan yang ada tanpa mereka sadari, dan mulai muncullah gejala-gejala yang menurut Anda mengganggu, misalnya anak-anak mulai malas belajar, mulai rewel, mulai tidak belajar dll., Anda paham maksud saya ya...

Kemudian Anda, sebagai orang tua, mulai sibuk berpikir bahwa ada sesuatu yang salah dengan anak-anak Anda dan membawa anak-anak mereka untuk diterapi...

Menurut Anda, mengapa muncul gejala-gejala demikian saat Baterai Kasih mereka kosong? Oh, gampang kok, mereka sebenarnya hanya hendak menyampaikan pesan kepada Anda, bahwa saat ini mereka sungguh membutuhkan Anda, untuk segera mengisi baterai kasih yang kosong tersebut...

Jika Anda cukup peka dan kemudian segera mengisi Baterai Kasih mereka, maka semua gejala-gejala yang mengganggu tadi akan segera hilang, sirna dan lenyap tak berbekas... itu seperti Anda mendapatkan kembali semua fitur handphone Anda setelah anda mengisi baterainya (fully charged)...

Nah uniknya, setiap anak mempunyai type baterai yang berbeda-beda, kita mengenalnya dengan istilah Lima Bahasa Kasih, oleh sebab itu ketika Anda hendak mengisi Baterai Kasih ini, Anda perlu menyesuaikan charger-nya sesuai dengan type dan keunikan Bahasa Kasih yang anak-anak Anda miliki...

Seringkali Anda melihat, kebanyakan orang tua menganggap asal sudah diberikan mainan, gadget, dan materi finansial lainnya, maka itu sudah cukup. Apakah benar demikian? Saya yakin Anda tahu jawabannya, iya kan...

Sebagai orang tua, Anda mempunyai kewajiban dan kepekaan untuk memahami Bahasa Kasih dari anak-anak Anda, pribadi lepas pribadi...

Nah, pada akhirnya sebelum Anda menghakimi bahwa anak-anak Anda bermasalah, perlu Anda tanyakan kepada diri Anda terlebih dahulu, sudahkah Anda mengisi Baterai Kasih mereka? Jadi tidak ada yang salah dengan anak-anak Anda, mungkin justru Anda yang perlu diterapi, bukan anak-anak Anda...

Hmm... menarik ya...